Lumpur SPALD di Kepulauan Seribu Dijadikan Media Tanam

"Selama ini lumpur IPAL di daratan dikelola oleh PD PAL Jaya dan dibuang ke IPLT.

0 13

Jakarta IkkeLa32.com (12/06/2025) — Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu berinovasi memanfaatkan lumpur hasil olahan dari Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Zona Utara di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, menjadi media tanam ramah lingkungan.

Kepala Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Mustajab mengatakan, inovasi ini merupakan bagian dari aksi perubahan yang didorong oleh keterbatasan armada penyedot lumpur di wilayah kepulauan.

“Selama ini lumpur IPAL di daratan dikelola oleh PD PAL Jaya dan dibuang ke IPLT. Namun, di pulau belum tersedia armada penyedot, sehingga kami mencari cara alternatif agar limbah ini tidak mencemari lingkungan,” ujarnya, Kamis (12/6/2025)

Ia menjelaskan untuk mengembangkan inovasi tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) dalam pemanfaatan sampah organik menjadi kompos (pupuk).

Dalam prosesnya, kata Mustajab, Lumpur dari hasil pengolahan IPAL, termasuk endapan dari manhole yang rutin dibersihkan itu dikumpulkan dalam karung dan ditempatkan di bak pengering (sludge drying bed) guna menghancurkan bakteri di dalamnya. Setelah dikeringkan, lumpur tersebut dicampur dengan kompos dari sampah organik.

“Kami sudah melakukan uji coba ini selama dua pekan pada tanaman Kangkung, hasilnya bagus dan subur. Ini jauh lebih efisien,” terangnya.

Mustajab menambahkan, inovasi ini juga telah disosialisasikan secara langsung kepada masyarakat Pulau Tidung agar mereka bisa memanfaatkan lumpur tersebut. Inovasi ini diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan di wilayah Kepulauan Seribu.

“Inovasi ini akan berkelanjutan, tidak hanya di Pulau Tidung namun di pulau lainnya. Saya harap pemanfaatan limbah menjadi media tanam ini tersebar di kalangan masyarakat, sehingga semakin banyak mereka yang melakukan urban farming,” harapannya.

Sementara itu, anggota Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu Selatan, Munawar menyampaikan apresiasi atas upaya ini. Sebab, inovasi tersebut bisa menjadi contoh pengelolaan limbah berbasis masyarakat.

“Kalau memang bermanfaat bagi masyarakat, tentu kami sangat mendukung. Apalagi, bermanfaat untuk penunjang berkebun. Ini kolaborasi yang sangat bagus antara Sudin LH dan Sudin KPKP,” bebernya.

Munawar menambahkan, selain membantu penyediaan media tanam yang berkualitas, program ini juga diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan lumpur dan limbah organik.

“Inovasi ini juga dapat meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan,” tandasnya. (Istdki*/)

Leave A Reply

Your email address will not be published.