Patrick Kluivert Ungkap Kekalahan Telak Itu!

Kekalahan ini membuat Indonesia menutup putaran ketiga dengan empat kekalahan dan kebobolan 20 gol, dimana setengah dari gol-gol itu tercipta dalam dua laga melawan Jepang.

0 42

Jakarta IkkeLa32.com 12/06/2025 — Timnas Indonesia menutup ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk. Kekalahan telak enam gol tanpa balas dari Jepang, menjadi banyak catatan pada laga pamungkas Grup C ronde ketiga Kualifikasi di Stadion Suita, Prefektur Osaka, Jepang, Selasa, 10 Juni 2025. Kekalahan ini membuat Indonesia menutup putaran ketiga dengan empat kekalahan dan kebobolan 20 gol, dimana setengah dari gol-gol itu tercipta dalam dua laga melawan Jepang.

Banyak pelajaran dalam laga melawan Jepang, Pemain Timnas banyak mendapat pelajaran berharga di laga itu Foto. AP

Timnas Jepang sangat dominan dalam pertandingan di Panasonic Stadium, Suita, Selasa (10/6/2025) malam. Mereka sudah unggul 3 gol di babak pertama melalui Daichi Kamada (15’ dan 45+6’) serta Takefusa Kubo (19’). Pasukan Hajime Moriyasu menambah 3 gol lagi pada babak kedua, melalui Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mau Hosoya (80’). Kemenangan ini membuat Jepang kukuh di puncak klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 23 poin dan sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan, bersama Australia sebagai runnerup.

Hasil ini tak mempengaruhi posisi Indonesia yang sudah lolos ke putaran keempat kualifikasi. Namun, kekalahan telak tersebut menjadi peringatan bagi Tim Garuda dalam mengarungi persaingan di babak berikutnya. Indonesia akan bersaing melawan dua tim diantaranya dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Irak, dan Oman.

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa Jepang adalah lawan yang “terlalu besar” bagi skuad asuhannya. Ia tidak ragu mengakui dominasi mutlak Jepang atas Indonesia baik secara individu maupun kolektif. “Jepang terlalu besar bagi kami malam ini. Kita harus mengakuinya dan terus maju,” ujar Kluivert dalam jumpa pers usai pertandingan.

Ia juga menyebutkan bahwa meski dalam 10 menit awal Indonesia sempat bisa meladeni permainan Jepang, setelah itu kualitas tinggi pasukan Samurai Biru membuat timnya tak berkutik. “Saya rasa beberapa menit pertama kami baik-baik saja. Namun, tim ini, saya juga sudah mengatakannya kemarin, memiliki banyak kualitas. Dan ini level Piala Dunia. Benar sekali. Secara individu dan kolektif. Tim yang hebat.”

Patrick Kluivert menjelaskan bahwa kekuatan utama Jepang terletak pada pergerakan mereka baik secara individu maupun tim. Ia menyebut permainan pressing yang sangat baik serta kemampuan mereka dalam menggerakkan bola dengan cepat sebagai faktor kunci yang membuat Indonesia kesulitan selama 90 menit pertandingan.

“Saya pikir secara kolektif dan individu mereka memiliki pemain yang sangat terampil. Banyak pergerakan dalam tim. Saya pikir itulah kunci utama tim Jepang. Mereka memiliki banyak pergerakan, mereka tahu ke mana harus bergerak pada saat yang tepat. Mereka memiliki permainan menekan yang fantastis. Jadi saya pikir secara kolektif mereka tahu apa yang harus dilakukan.”

Menurutnya, bahkan tanpa diperkuat beberapa bintang utama seperti Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, Hidemasa Morita, dan Ritsu Doan, Jepang tetap mempertahankan kualitas tingginya. Hal ini, kata Kluivert, menjadi bukti betapa solid dan kuatnya struktur sepak bola Jepang. “Mereka menekan dengan sangat baik. Juga dalam penguasaan bola, mereka menggerakkan bola dengan sangat cepat. Jadi itu sangat sulit untuk dipertahankan.”

Meski hasil akhir begitu menyakitkan, Kluivert menegaskan bahwa kekalahan ini akan menjadi pembelajaran penting bagi timnas Indonesia. Ia ingin para pemain tidak larut dalam kekecewaan, melainkan menjadikan pengalaman ini sebagai langkah awal untuk bangkit dan memperbaiki performa jelang putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai pada Oktober mendatang.

“Kita perlu belajar dari situasi ini. Saya rasa ini momen pembelajaran yang sangat penting. Secara individu, sebagai pelatih, tetapi juga sebagai tim. Kita perlu belajar dari situasi ini,” ujarnya.

Kluivert juga menilai bahwa kekalahan ini membuka mata semua pihak tentang realitas kualitas sepak bola Indonesia dibandingkan negara-negara lain di Asia. Ia menekankan pentingnya sikap rendah hati dan penghargaan terhadap level lawan yang jauh lebih tinggi, sekaligus komitmen untuk terus berkembang.

Putaran keempat kualifikasi dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025. Timnas Indonesia dan kelima kontestan lain masih punya waktu untuk mempersiapkan diri.

Timnas Indonesia merancang agenda uji coba pada bulan September melawan Kuwait dan Lebanon, yang bisa menjadi gambaran kekuatan melihat calon lawan di putaran keempat.

Kedua pertandingan ini juga bukan sekadar laga pemanasan, melainkan bagian dari rangkaian persiapan menuju putaran keempat kualifikasi.

Dua laga ini menjadi fondasi bagi Patrick Kluivert untuk membentuk pola permainan yang konsisten dan efektif. Terutama untuk evaluasi empat laga yang sudah dipimpinnya, termasuk baru saja digilas Jepang enam gol tanpa balas.

bch*/

Leave A Reply

Your email address will not be published.