Iie Sumirat Sudjana, Sebuah Kenangan Manis Prestasi Dunia Untuk Indonesia

Dengan pukulan-pukulan uniknya, lie berhasil menjadi juarai Bulutangkis Asia 1976 dengan menjinakkan Tang Hsien Hu dan Hou Jia Chang. Atas keberhasilannya tersebut, ia dijuluki "The Giant Killer” atau si  Pembunuh Raksasa.

0 11

IKKELA32.COM 23/7/2025 — Legenda bulutangkis Indonesia, Iie Sumirat menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa (22/7/2025) dan dimakamkan, Rabu (23/7/2025) di TPU Legok Ciseureuh, Kota bandung, mendiang sempat menjalani perawatan di RS Hermina Bandung sejak sepekan yang lalu.

Perjalanan sejarah bulutangkis Indonesia memang tak bisa dilepaskan dari sosok seorang lie Sumirat. Berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional pernah dicatat oleh pebulutangkis berdarah Pasundan ini.

IIE Sumirat dilahirkan Bandung, Jawa Barat pada 15 November 1950.

Atlet yang akrab dipanggil lie ini memang berasal dari keluarga penggemar bulutangkis. Sang ayah pernah memiliki klub bulutangkis,sedangkan kakaknya Nara Sudjana adalah mantan pemain nasional di sektor ganda. Darah bulutangkis dari keluarga membuat lie menekuni olahraga tepok bulu ini.

lie mulai menunjukkan potensinya ketika ia menjuarai pertandingan lokal di arena Pameran Industri Bandung saat berusia 12 tahun.Namanya makin dikenal saat meniadi Juara Nasional Yunior tahun 1968 dan Juara Nasional Senior 1970. Berkat prestasi itulah yang mengantarkannya menjadi bagian dari Pelatnas.

Saat itu lie sempat bimbang antara meneruskan sekolah atau fokus pada karier bulutangkis.Dengan berbagai pertimbangan terutama kesempatan untuk masuk Pelatnas tidaklah mudah,maka mulai saat itu ia memfokuskan dirinya di bulutangkis. Ternyata lie tidak salah dalam melangkah.

Di dunia bulutangkis la berhasil mencatat berbagai prestasi internasional berhasil menjadi Juara Singapore Terbuka1971 & 1972, medali emas Asian Games 1978, semifinalis Kejuaraan Dunia di Malmoe, Swedia 1977.Ia juga menjadi anggota tim Indonesia yang merebut Piala Thomas 1970,1976 dan 1979. lie yang mempunyai modal permainan yang mengandalkan speed and power serta pukulan yang penuh “gerak tipu”,juga merengkuh gelar juara Jepang Terbuka dan Chinese Taipei Terbuka 1978.

Prestasi yang paling dikenang dari sosok lie Sumirat,ketika ia menjuarai Invitasi Bulutangkis Asia 1976. Di event ini, turut serta pemain China dengan dua pemainnya yang ditakuti Tang Hsien Hu dan Hou Jia Chang. Para pemain andalan Indonesia pernah ditaklukkan mereka di ajang Asian Games 1974 di Teheran, Iran.

Saat itu China belum mengikuti turnamen yang diselenggrakan organisasi bulutangkis dunia IBF(International Badminton Federation)karena masih tergabung dalam organisasi tandingan WBF(World Badminton Federation). Jadi para pemain kuat China tidak tampil di turnamen seperti All England. Denmark Terbuka.

Dengan pukulan-pukulan uniknya, lie berhasil menjadi juarai Bulutangkis Asia 1976 dengan menjinakkan Tang Hsien Hu dan Hou Jia Chang. Atas keberhasilannya tersebut, ia dijuluki “The Giant Killer” atau si  Pembunuh Raksasa.

Prestasi lie tersebut membuatnya namanya disebut masuk dalam”The Magnificent Seven”atau tujuh pemain yang paling disegani di dunia di era tahun 1970-an. Selain lie Sumirat, tercatat nama besar lainnya Rudi Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun,Johan Wahyudi,Christias Hadinata dan Ade Candra.

lie dikenal memiliki karakter yang eksentrik dan nekat baik di lapangan maupun di luar lapangan. Salah satunya ketika tahun 1979 dia memilih pergi dari Pelatnas, pulang ke Bandung. karena merasa diperlakukan tidak adil ketika seleksi tim Piala Thomas 1979.Namun kemudian teriadi kesepakatan dan kembali ke Pelatnas untuk meneruskan seleksi.Bahkan lie menyumbang 5 poin dari total 9 partai pertandingan mempertahankan Piala Thomas. Dia memenangkan dua partai tunggal dan satu partai ganda.

lie Sumirat pensiun dari bulutangkis pada tahun 1982 saat berusia 32 tahun Namun ia tidak meninggalkan olahraga yang telah digelutinya itu. lie menjadi pelatih bulutangkis dan mendirikan PB Sarana Muda. PB itu beberapa kali berganti sponsor dan berubah menjadi PB Sangkuriang Graha Sarana (SCS) yang merupakan PB gabungan antara Edi Ismanto (mantan pebulutangkis) Lutfi Hamid  (tokoh bulutangkis) dan lie. Salah satu prestasinya adalah menemukan dan memoles atlet muda dengan bakat luar biasa dari daerah Pangalengan,  Jawa Barat yakni Taufik Hidayat. Selamat Jalan Sang Legenda!  [Sumber PP Bulutangkis Indonesia]

PROFIL IIE SUMIRAT :

Nama : lie Sumirat Sudjana

Kelahiran : Bandung, Jabar, 15 November 1950

Pegangan raket :Kanan

PRESTASI :

Juara Invitasi Bulutangkis Asia 1976

Semifnalis Kejuaraan Dunia 1977

Medal emas Asian Games 1978 (Berequ)

Juara Piala Thomas 1970.1976 & 1979

Runner Un Al England 1974

Juara lapan Terbuka 1978

Juara Chinese Taipel Terbuka 1978

Juara Singapore Tertuka 1971 & 1972

Leave A Reply

Your email address will not be published.