Jakarta IkkeLa32.com 29/7/2025 – Dalam rangka menjalin kerja sama bidang kebudayaan dengan negara-negara sahabat, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melaksanakan sejumlah pertemuan strategis dengan Duta Besar dari tiga negara, yaitu Siprus, Etiopia dan Argentina, berlangsung di Gedung E Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Menbud Fadli memulai pertemuan strategis tersebut dengan menerima Duta Besar Siprus, H.E. Nicholas Panayiotou. Dalam bincang tersebut, Menbud Fadli mengungkapkan bahwa Indonesia dan Siprus dapat segera membentuk Nota Kesepahaman atau MoU guna memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan.
“Indonesia dan Siprus bisa memperkuat kerja sama melalui upaya pembentukan MoU yang diinisiasi oleh Yang Mulia Duta Besar sebagai langkah awal untuk kolaborasi di berbagai area kerja sama warisan budaya lainnya,” ucap Menbud Fadli.
Duta Besar Siprus, Nicholas menyebutkan bahwa kebudayaan merupakan sektor penting yang terdiri dari berbagai tradisi. Sebagai negara yang berbudaya, baik Siprus maupun Indonesia dapat terus memajukan kebudayaan, termasuk mempromosikan budayanya ke kancah internasional hingga melakukan repatriasi untuk melindungi warisan budaya negara masing-masing.
“Kami sudah menyiapkan draf MoU yang akan secara resmi disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia. Draf MoU di bidang kebudayaan sendiri disusun melalui jalur formal untuk membangun kerangka kerja, museum, hingga pertukaran seniman,” ujar Nicholas.
Melanjutkan dialog, Menbud Fadli juga menerima kunjungan Duta Besar Etiopia, Fekadu Beyene Aleka. Dalam kesempatan tersebut, Fekadu menjelaskan bahwa tim kebudayaan dari Etiopia akan datang untuk tampil di Indonesia, serta mengharapkan dukungan dari Kementerian Kebudayaan untuk menjadi tuan rumah bersama dengan Etiopia.
“Indonesia dan Etiopia memiliki kesempatan yang besar untuk membangun kebudayaan dan mendorong masyarakat dari kedua negara menjadi lebih baik. Ini adalah hal yang luar biasa untuk bekerja sama dan belajar dari satu sama lain,” tambah Fekadu. Kepada Fekadu, Menbud Fadli turut mengusulkan nominasi bersama atau joint-nomination UNESCO untuk budaya Etiopia dan Indonesia yang memiliki karakteristik sama untuk warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage).
“Sebagai contoh, Indonesia memiliki nominasi bersama dengan Burkina Faso, Mali dan Pantai Gading terkait alat musik kolintang, karena itu cukup mirip dengan balafon. Mungkin Etiopia dan Indonesia dapat melakukan beberapa nominasi bersama seperti itu,” ujar Fadli.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan menerima Duta Besar Argentina, Gustavo Ricardo Coppa. Bersama Menbud Fadli, Gustavo berdiskusi terkait rencana kerja sama bidang kebudayaan yang dapat dilangsungkan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Argentina.
“Kami ingin berkolaborasi dengan pihak Indonesia di bidang kebudayaan. Mungkin kita bisa bekerja sama untuk membuka kelas tari Tango dan menyelenggarakan pertunjukan tarian Tango di teater-teater Indonesia,” ucap Gustavo.
Turut hadir mendampingi Menteri Kebudayaan pada pertemuan tersebut antara lain Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah TD Retnoastuti; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri; Staf Ahli Menteri Bidang Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antara Lembaga, Ismunandar.
Mengakhiri dialog, Menbud Fadli turut mengundang Duta Besar dari Siprus, Etiopia, dan Argentina untuk menghadiri CHANDI Summit 2025 yang akan dilaksanakan di Bali pada September mendatang. Ia berharap Indonesia dapat menindaklanjuti rencana pembuatan Nota Kesepahaman atau MoU di bidang budaya dengan negara Siprus, Etiopia dan Argentina.
“Saya harap dalam waktu dekat, Indonesia bisa memiliki Nota Kesepahaman tentang kerja sama budaya dengan negara-negara tersebut. Hal ini merupakan upaya diplomasi, promosi dan kerja sama untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional,” tutup Menbud Fadli. [den*/]