Gandeng Drummer Legendaris Gilang Ramadhan, Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya Hadir di Pitunang Ethnogroove 2025

0 19

Bukittinggi IkkeLa32.com 4/8/2025 — Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (Ditjen PPPK) kembali menghadirkan program Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya (MTN Seni Budaya) dalam gelaran Pitunang Ethnogroove 2025 di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Sebagai bagian dari Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI), Pitunang Ethnogroove tidak hanya menjadi ruang ekspresi musisi tradisi dari berbagai daerah, tetapi juga momentum strategis untuk mengembangkan ekosistem regenerasi melalui MTN Seni Budaya, khususnya di bidang musik. MTN Seni Budaya adalah program prioritas nasional guna mengidentifikasi, mengasah, dan mengembangkan talenta seni budaya Indonesia secara berkelanjutan.

Salah satu sosok kunci yang hadir dalam program MTN Seni Budaya di Pitunang Ethnogroove adalah Gilang Ramadhan, drummer legendaris Indonesia yang menjadi bagian dari dua program utama MTN Seni Budaya. Pertama, MTN AsahBakat, yaitu sebuah pelatihan intensif dan kuratorial. Kedua, MTN IkonInspirasi, yaitu sesi yang mempertemukan peserta dengan figur musik untuk berbagi wawasan dan pengalaman kreatif.

“Senang sekali di Indonesia kini sudah ada Manajemen Talenta Nasional. Ini bisa menjadi landasan agar orang tua tak lagi ragu mengizinkan anaknya berkarya di jalur seni. Dulu saya harus mencari arah sendiri, mendatangi satu per satu manajemen yang bisa mengembangkan seniman.

Sekarang negara hadir membangun jalurnya. Mudah-mudahan ini membuat masa depan talenta muda lebih terarah,” ujar Gilang Ramadhan. Bertempat di Aula Rumah Dinas Walikota Bukittinggi, MTN AsahBakat dihadiri lebih dari 100 peserta. Gilang Ramadhan membuka sesi dengan berbagi proses kreatif dalam menciptakan musik yang berpijak pada akar tradisi.

Sesi dilanjutkan secara paralel oleh Anggara Satria, komposer dan music director, yang mengajak peserta mendalami pendekatan artistik dan struktur komposisi berbasis warisan nusantara. Selain itu, hadir juga Rizky Aulia (Ucup), founder Pestapora dan penggerak musik independen, yang membekali peserta dengan pengetahuan tentang manajemen dan tata kelola acara serta grup musik.

Program ini mendapat respons antusias dari para peserta, salah satunya Rio Tampati dari Komunitas Sentoga Bukittinggi. “Manajemen Talenta Nasional ini jadi ruang yang sangat berarti bagi generasi muda untuk unjuk gigi. Di sesi MTN AsahBakat, saya senang sekali bisa dapat banyak ilmu dari Mas Gilang soal kreativitas bermusik. Saya juga ikut sesi manajemen dan tata kelola acara bersama Mas Ucup, materi yang sangat relevan dengan kebutuhan kami di sanggar,” ungkapnya.

Septia, seorang mahasiswa dan juga manager band lokal asal Sumatra Barat yang juga hadir
pada acara MTN Seni Budaya ini turut mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya MTN AsahBakat dan MTN IkonInspirasi. “Lewat acara ini, pertanyaan pertanyaan kami sebagai anak muda yang baru merintis di dunia band, baik modern maupun tradisi mulai terjawab. Kami jadi lebih paham apa saja yang perlu dipersiapkan untuk meniti karier di dunia musik,” paparnya.

Senada dengan para peserta, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, turut memberikan apresiasinya terhadap antusiasme dari peserta, sekaligus para narasumber yang telah membagikan ilmunya dalam MTN Seni Budaya di Pitunang Ethnogroove. Ia berharap, MTN Seni Budaya bukan menjadi sekadar perayaan, tapi juga dapat mengembangkan ekosistem musik tradisional, khususnya bagi generasi muda.

“Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan bagian dari strategi pembangunan kebudayaan nasional melalui regenerasi pelaku musik tradisi. Melalui MTN Seni Budaya, kami menyiapkan ruang yang berkelanjutan agar lahir generasi baru yang tidak hanya mencintai, tetapi juga kompeten dalam mengembangkan kekayaan musik tradisi Indonesia,” tutup Mahendra. [Den*/]

Leave A Reply

Your email address will not be published.