Hadiri Pagelaran Seni Budaya Tabanan, Menteri Kebudayaan Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Budaya
Tabanan IkkeLa32.com 7/9/2025 — Dalam rangkaian CHANDI 2025 dan kunjungan kerja di Bali, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menghadiri pagelaran budaya seni Gamelan, Tari dan Sastra yang diselenggarakan oleh Sanggar Hari Dwipa di Jero Tengah, Tabanan, Bali. Pertunjukan budaya ini menjadi upaya dari masyarakat dan komunitas budaya wilayah Tabanan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerahnya.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan mengapresiasi berbagai karya yang telah ditampilkan oleh para seniman. Dirinya menilai seni dan budaya yang ada di Bali, khususnya Tabanan, harus dapat terus dijaga, dilestarikan, dan berkesinambungan.
“Kita bisa lihat berbagai karya luar biasa yang telah ditampilkan oleh para seniman, khususnya para seniman muda ini. Mereka menampilkannya dengan penuh keceriaan, dengan perasaan, dan begitu passionate. Budaya ini harus terus kita jaga bersama. Mudah-mudahan akan ada kesinambungan atau sustainability agar budaya Tabanan terus lestari,” ujar Menteri fadli.
Lebih lanjut, Menbud Fadli juga menyoroti tarian yang ditampilkan pada pertunjukan tersebut, salah satunya adalah Tari Kebyar Duduk karya I Ketut Mario pada tahun 1925.
Menurutnya, penampilan para seniman muda tersebut menunjukan bahwa kebudayaan Indonesia sangat kaya dan beragam. “Ini patut kita apresiasi dan banggakan bahwa Indonesia ini memang super power di bidang kebudayaan. Kita adalah adidaya di bidang budaya. Ini harus kita gali dan lestarikan secaraterus menerus,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Menbud Fadli kembali menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan terus berkomitmen menjadikan budaya sebagai fondasi pembangunan dan masa depan bangsa yang dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan. “Sejalan dengan visi Bapak Presiden Prabowo bagaimana beliau melihat kebudayaan ini sangat penting bagi identitas, jati diri, dan pembentukan karakter bangsa,” jelasnya.
Pertunjukan Seni dan Budaya yang diselenggarakan oleh Sanggar Hari Dwipa bersama beberapa pihak terkait ini menampilkan berbagai kesenian lokal khas Bali bersama para seniman asal Tabanan. Dipandu oleh Prof. Drs. I Gusti Nengah Nurata, acara diawali dengan pertunjukan Tari Kebesaran Jayaning Singasana AUM yang diiringi oleh permainan gamelan.
Tari Kebyar Duduk ciptaan Maestro Koreografer I Ketut Maria tahun 1925 turut disuguhkan kepada para tamu undangan sebagai tarian yang mengekspresikan keindahan gerakan yang lincah dan energik selaras dengan irama gamelan. Pertunjukan ditutup dengan pembacaan puisi berjudul “Leak Tanah” yang dibawakan oleh I Gusti Putu Bawa Samar Gantang.
Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan dalam pagelaran seni tersebut, di antaranya Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya; Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga; Kapolres Tabanan, I Putu Bayu Pati; Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Trijuang Danarjati; Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; para seniman, budayawan, serta masyarakat setempat.
Turut hadir pula mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Nissa Rengganis; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; serta Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.
Menutup sambutannya, Menteri Fadli berharap seni dan budaya Tabanan akan terus lestari dan bermanfaat bagi Masyarakat sekitar. “Budaya merupakan aset nasional yang tidak akan pernah habis selama terus dijaga. Mudah-mudahan budaya di Bali, khususnya Tabanan dapat terus lestari dan bisa kita manfaatkan, serta kita kembangkan menjadi ekonomi budaya, bahkan bisa menjadi industri budaya,” pungkas Menbud.
Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah, termasuk di Tabanan.
Melalui kolaborasi dengan seniman, budayawan, pemerintah daerah, serta masyarakat, Kementerian Kebudayaan terus mendorong dan memastikan agar seni budaya tetap berkesinambungan, memberi manfaat bagi masyarakat, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa adidaya di bidang kebudayaan. [den*/]