Menakar Kesehatan Mental Ayah Dalam Pengasuhan Anak 

Oleh : Ustazah Yanti Tanjung

0 6

DEPOK IKELA32.COM 7/9/2025 — DuniaParenting- Study tentang kesehatan mental ayah sangat berpengaruh pada kesehatan tumbuh dan berkembangnya anak. Ayah yang memiliki kesehatan mental yang baik cendrung akan memperlakukan anak dengan baik dan penuh kasih sayang, sebaliknya ayah yang memiliki kesehatan mental yang buruk cendrung berpengaruh kepada keburukan pengasuhan dampaknya kepada anak-anak yang juga memiliki kesehatan mental yang buruk. Studi di jurnal JAMA Pediatrics menyebut, mental ayah yang kurang baik sedikit berkaitan dengan perkembangan anak. Termasuk perkembangan kognitif, emosional, bahasa, dan fisik.

Studi di jurnal JAMA Pediatrics melakukan penelitian imah bahwa “Pria berisiko mengalami tekanan mental yang lebih tinggi selama masa transisi menjadi ayah, dengan tingkat prevalensi di antara pria selama masa perinatal setinggi 8% untuk depresi klinis, 11% untuk kecemasan, dan 6% hingga 9% untuk stres yang meningkat,” tulis para penulis dalam penelitian tersebut.

Ayah hari ini memang banyak beban, terlebih lagi beban nafkah, tidak hanya kewajiban sandang, pangan dan papan juga beban biaya pendidikan dan kesehatan yang seharusnya menjadi beban tanggung jawab negara. Sisi lain ayah juga tidak bisa hadir di tengah-tengah anak mereka, disebabkan kesibukan mendapatkan biaya hidup untuk keluarga bahkan hanya sekedar bertahan hidup, ayah menanggung beban yang amat memilukan. Hal ini sudah menjadi stressing tersendiri bagi ayah, apalagi jika kebanyakan ayah tidak mendapatkan kesempatan yang yang baik dalam dunia pernafkahan, kebanyakan pengangguran dan kerja serabutan.

Aspek lain karena ayah juga tidak mendapatkan edukasi tentang dunia pengasuhan anak, dan sisitem pendidikan kita tidak pernah menyiapkan seorang anak laki-laki menjadi ayah, dan juga minim ruang dan minim kesempatan belajar bagi ayah, mengakibatkan ayah tidak cukup bekal ilmu dan pemahaman tentang dunia parenting dan dunia perayahan. Sisi lain ketidakpedulian ayah terhadap generasi membuat dia tidak begitu perhatian untuk menyiapkan generasi yang lebih baik. Akibatnya ayah tidak memiliki visi yang jelas untuk anak-anak mereka, anak-anak bertumbuh dan berkembang tanpa arah.

Ayah juga tidak cukup skill mengatasi masalah anak-anak mereka, kehidupan yang sudah komplek persoalannya di luar rumah ketika ayah berada di rumah stres yang dialami terbawa ke rumah, yang menjadi korban luapan emosional akhirnya tertumpahkan kepada anak-anak.
Beban kehidupan yang berlipat2 ini seringkali membuat ayah down, tidak memiliki mental yang kuat, karena beban lebih berat daripada ketersediaan daya fisik dsn fisikis, Lantas bagaimana ayah memiliki mental yang tangguh untuk menyiapkan generasi tangguh walau dihadapkan pada perputaraan kehidupan Kapitalisme Sekulerisme setiap harinya ?

Setidaknya Allah memberikan dua konsep kepada ayah untuk menjadi tangguh dan menyiapkan anak tangguh. Pertama bertakwa kepada Allah, dengan takwa mental ayah akan kuat dan tidak mudah diombang ambing kehidupan yang serba mengukur kebahagiaan dengan uang.Dengan takwa ayah akan berbuat sesuai atas azas ketaatan kepada Allah dan rasulNya. Kedua berkata yang benar, dengan senantiasa berkata yang benar ayah akan terdorong bertindak yang benar dan itu akan meminimalisir kelemahan mental. Perkataan yang benar itu selalu mengungkapkan kalamullah (Alquran). Kalamur rasul, kalamu para sahabat dan kalam para ulama.
Wallaahu a’lam bishshowab.

Yanti Tanjung adalah :

Penulis, Trainer, Founder Komunitas Parenting Ibu Tangguh

Leave A Reply

Your email address will not be published.