BRI Gunung Jazz Series, Jazz, Bromo dan Keindahan Gunung, Dimulai ! Catat Keseruannya

Memanjakan telinga Bersama "Jama’ah Al-Jazziyah" sapaan akrab penonton setia Jazz Gunung series.

0 49

JAKARTA IKKELA32.COM 19/7/2025 — Jazz dan Keindahan Gunung Marilah kita bersama-sama membayangkan, Indahnya Jazz bertemu alam  pegunungan. Harmoni antara musik (jazz), alam hijau pegunungan, semilir angin dan manusia. Menjadi nilai tambah, terpelihara dengan baik, dan terus dikembangkan sampai sekarang.

Keindahan jazz akan dimainkan, dialunkan, diperdengarkan oleh beberapa Musisi dan talenta yang telah dikenal luas. Juga para talenta berbakat yang tampil percaya diri, dengan kemampuan yang mengagumkan. Mereka akan tampil di panggung jazz, berformat festival, Bank Rakyat Indonesia, BRI Jazz Gunung Series 1 & 2 Bromo 2025, pada 19 dan 20 Juli 2025 ini.

Sehingga Festival jazz tertinggi di Indonesia ini,  berturutan digelar pada 19 dan 20 Juli 2025. Dilanjutkan sepekan kemudian, 25 dan 26 Juli 2025 dalam press realese Panitia penyelenggara. Inilah deretan performers, yang akan tampil nanti. Pada BRI Jazz Gunung series 1  Bromo, akan hadir Emptyyy, para musisi muda dengan energi dan kreatifitasnya yang berlebih.

Sebuah grup trio jazz-rock yang terdiri dari Karel William, Mikail Alrabbdia dan Rega Dauna. Talenta-talenta muda yang menarik untuk disaksikan dan dinikmati sajian musiknya. Berikut nama lain yang cukup populer. Jamie Aditya, yang sebelumnya dikenal luas sebagai seorang VJ di kanal khusus musik, MTV. Jamie Aditya akan didukung, grup band tetapnya, The Mezzrollers.

Lalu ada grup band yg beraliran east-meet-west, sebagai konsep dasar pijakan musiknya. Mereka adalah Kua Etnika. Nama legendaris yang berkumpul lagi Selain kelompok jazz-campursari dari Jogjakarta.  Karimata, Kelompok yang sudah beken sejak pertengahan 1980-an dan malang melintang  di ajang internasional seperti negeri Belanda, North Sea Jazz Festival. Mereka sempat vakum panjang mulai 1991. Dan lantas tampil lagi, dengan formasi baru, setelah 2020. Menyisakan 2 orang foundernya, Candra Darusman dan Aminoto Kosin.

BRI Jazz Gunung series 1 : Bromo akan menampilkan pula, kelompok jazz muda yang belum lama terbentuk, Love Is. Kelompok ini terdiri dari Jason Mountario (bassis, composer, founder), Kelvin Andreas (drums) dan Sri Hanuraga (piano). Lalu ikut mendukung sejak album kedua mereka, saksofonis, Rainer James. Album kedua bertajuk, Made to Believe, sementara album perdananya bertitel sama dengan nama grup tersebut, Love Is.

Suasana akan tambah semarak. Festival yang digelar pada Sabtu, 19 Juli ini, akan tambah “romantis”. Dengan kehadiran Rayi Putra Rahardjo, Astono “Asta” Andoko dan Anindyo “Nino” Baskoro. RAN. Kelompok pop, dengan musiknya mengandung elemen musik R&B, jazz, hiphop dan funk ini, melepaskan album perdana mereka di tahun 2007. Debut album tersebut bertajuk RAN for Your Life.

Tak sampai di situ saja. BRI Jazz Gunung series 1 : Bromo, akan menampilkan pula Papermoon Puppet Theatre. Kelompok teater boneka dari Jogjakarta yang unik ini, akan menyuguhkan Before Sunrise Bromo. Topik pementasan yang digelar Minggu pagi 20 Juli ini, terinspirasi dari pengalaman mereka, merespon ruang-ruang dan kisah yang dijumpai di sebuah desa di pelosok Bromo. Yang menarik, mereka akan melibatkan dan mengajak penonton menyusuri jalan-jalan setapak yang dilalui para petani, yang memilah hasil panen sayur mereka.

Kemudian sebelum ke pekan berikutnya, diisi pula program yang tak kalah menarik. Antara lain adalah  Jazz Camp. Dimana akan diisi oleh residency program Bromo Jazz Camp. Program Bromo Jazz Camp sendiri akan menjadi “rumah utama” dari penyelenggaraan jam-session, yang mengambil tempat di Rehat Bromo.

Ruh dari sebuah festival jazz adalah jam-session, maka kali ini momen tersebut mulai digelar saat series pertama hingga series kedua, yang diharapkan semua musisi performers akan dapat berpartisipasi.

Selain itu juga pameran kerajinan UMKM setempat. Selain kegiatan seni dan budaya lainnya, yang diadakan di areal Jiwa Jawa Resort. Sebagai titik utama venue dari BRI Jazz Gunung Series. Madura, Belanda dan Bunga Matahari.

Beranjak ke seminggu kemudian, Sabtu 26 Juli. Akan tampil Lhorju, yang mengetengahkan seorang film-maker sekalian animator, Badrus Zeman. Lorjhu’ telah melepaskan single, “Malem Pengghir Sereng” yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai, “Malam di Pesisir”. Sajian musik Lhorju’ bertema dasar folk  “musik rakyat”, dan memilih untuk berbahasa Madura.

Namun sebelum memasuki BRI Jazz Gunung series 2 : Bromo tersebut, pada Jumat 25 Juli, akan tampil penyanyi jazz jelita, Monita Tahalea. Dengan merilis album rekaman terbarunya, Merona, sebagian materi lagu dalam album tersebut, akan disajikannya untuk penonton. Sebelumnya ia juga merilis single kolaborasinya dengan Kahitna, “Titik Nadir”

Sementara itu, pada Sabtu 26 Juli, tentu ada nama lain yang akan tampil. Nama muda, kreatif, lincah dan cantik. Natasya Elvira. Dimana penyanyi jazz muda ini, akan berkolaborasi dengan para musisi yang mengikuti program jazz camp. Adapun program seminggu berkumpul dan bermain jazz itu, dipimpin musisi muda, Kevin Yosua. Akan tampil kemudian, kelompok trio yang diinisiasi oleh bassist kenamaan, Bintang Indrianto. Trionya akan didukung drummer Yoiqball, dan Denny Chasmala (gitaris). Bintang akan menghadirkan konsep yang melihat jazz dari “sisi yang berbeda”. Angle-nya terhadap jazz, terasa lebih bebas dan ramai. Dan belum berhenti sampai di situ tentu saja.

Bintang bersama trionya akan tampil bersama penyanyi populer yang dikenal lewat, “Tak aka nada Cinta yang Lain” dan “Bahasa Kalbu”, Titi DJ. Selain itu juga mengajak serta musisi, Faizal Lubis.

Kelompok bernama Rogue, yang datang dari Perancis. Mereka mengusung tema musik yang cenderung folk, dan terkesan dominan suasana riang gembira. Akan berpotensi menebarkan kegembiraan di tengah sergapan udara dingin pegunungan, akan menghangatkan suasana.

BRI Jazz Gunung series 2 : Bromo akan disempurnakan oleh penampilan Sal Priadi, si “Gala Bunga Matahari”, yang datang “Dari Planet Lain”. Penyanyi ini melejit setelah lagu-lagu yang dibawakannya, menjadi viral di sosial media. Nilai tambahnya, yang membuatnya berbeda, pada pilihan kata yang cenderung tidak biasa terdengar. Apalagi kreasi musik yang membungkusnya, juga tak kalah uniknya. Sungguh pas dengan ademnya suasana pegunungan.

Tiupan angin dan suhu yang sejuk, tentunya akan, menyenangkan. Selanjutnya kita akan berlanjut dengan BRI – JAZZ GUNUNG series 3 : IJEN ! di amphitheatre Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi. Agustus mendatang  bersama dengan Jama’ah Al-Jazziyah sapaan akrab penonton setia Jazz Gunung series. Salam JAZZ Indonesia! /*JGI

Leave A Reply

Your email address will not be published.