Pameran Nasional Pusaka Nusantara: Langkah Strategis Pengembangan Ekosistem Museum

0 158

Bandung IkkeLa32.com 29/7/2025 — Pameran Nasional Pusaka Nusantara pada tahun ini kembali diselenggarakan, berlokasi di Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat. Pameran yang menampilkan 238 koleksi dari 26 museum di seluruh Indonesia dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan menekankan bahwa pameran ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan ekosistem museum di Indonesia. Di tahun 2025 ini, terdapat tiga pameran bersama berskala nasional dengan tema yang berbeda, antara lain: Pameran Kain Tradisional Nusantara, Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara, dan Pameran Nasional Pusaka Nusantara.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon pada sambutannya menyampaikan jika saat ini sedang menyusun sistem klasifikasi museum dengan standar A, B, C, seperti sistem peringkat di sekolah, dan akan berdampak langsung pada penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK). “Ke depan, kita dorong kemitraan dengan sektor swasta (public-private partnership) agar pemajuan museum tidak hanya bergantung pada pemerintah,” ungkapnya. “Yang tidak kalah penting adalah koleksi.

Di Museum Nasional saja, ada sekitar 194.000 artefak yang kini sedang direinventarisasi dan dinilai kembali. Saya berharap museum-museum di daerah juga melakukan hal yang sama. Banyak koleksi luar biasa, tetapi pendataannya belum diperbarui. Kita perlu tahu nilai koleksi ini sebagai bagian dari kekayaan nasional, bukan untuk diperjualbelikan, tetapi sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan,” sambungnya.

Menbud Fadli kemudian menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan juga akan memberikan Anugerah Museum Terbaik sebagai bentuk apresiasi kepada pengelola museum. Penilaiannya menurutnya akan mencakup kualitas koleksi, narasi (storyline), tata pamer, pengelolaan, hingga inovasi teknologi. Selanjutnya Menbud juga menekankan tentang layanan pengunjung.

“Kita harus mendorong lebih banyak pengunjung di seluruh museum, termasuk di daerah. Pengunjung akan datang jika museum nyaman, menarik, dan interaktif. Pemanfaatan teknologi digital, bahkan AI, akan menjadi kunci ke depan. Dan museum tidak boleh hanya menjadi beban anggaran. Ia harus menjadi sumber pendapatan. Di berbagai negara, museum-museum besar memperoleh 50%

pendapatannya dari penjualan merchandise,” jelas Menbud Fadli Zon. Kedepannya, Menbud mendorong agar pameran seperti ini tidak hanya terbatas pada wastra, pusaka, dan alat musik tradisional, tapi juga pameran bertema pangan tradisional, permainan tradisional, topeng Nusantara, regalia kerajaan, dan perhiasan khas daerah.

“Semoga revitalisasi Museum Sri Baduga dan Pameran Pusaka Nusantara ini menjadi tonggak penting dalam kebangkitan permuseuman nasional. Mari kita jadikan museum sebagai ruang belajar, ruang dialog, dan ruang pertemuan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa Indonesia,” tutup Menteri Fadli Zon.

Pameran Nasional Pusaka Nusantara berlangsung mulai tanggal 29 Juli hingga 31 Oktober 2025. Selama pameran berlangsung pengunjung juga akan disuguhkan dengan kegiatan seminar, lokakarya, dan bazar UMKM. Pameran Nasional ini diikuti oleh peserta pameran sebanyak 21 museum provinsi, 4 museum kabupaten/kota, dan 1 museum universitas.

Senada dengan apa yang disampaikan Menteri Kebudayaan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, pada kesempatan tersebut menyebutkan dulu kita bayangkan kata-kata “museum” yang terlintas dalam pikiran kita adalah tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, dengan gedung tua. “Namun sekarang sudah banyak yang berubah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang terus semakin berubah,” ungkapnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada kementerian kebudayaan yang telah mendukung kegiatan pameran ini, dan selamat kepada Museum Sri Baduga yang telah sukses menyelenggarakan Pameran Nasional Pusaka Nusantara. Semoga kegiatan baik seperti ini dapat menjadi kegiatan rutin dan terus lebih baik tiap tahunnya,” tutupnya.

Pembukaan Pameran Nasional Pusaka Nusantara 2025 turut dihadiri oleh Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa; Direktur Jenderal Promosi Kerjasama dan Diplomasi Kebudayaan, Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Lendra Sofyan; dan Kepala BPK IX Wilayah Jawa Barat, Retno Raswaty.

Pameran Nasional Pusaka Nusantara 2025 diharapkan dapat menjadi sarana menjalin kekompakan para pengelola museum se-Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Nusantara untuk menyelami sejarah dan filosofi Tosan Aji Nusantara sebagai lambang identitas budaya dan pemersatu bangsa. den*/

Leave A Reply

Your email address will not be published.