Presiden Prabowo Akhiri Defile Gelar Upacara Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer
“Menjadi prajurit adalah suatu kehormatan tapi juga suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga melihat saudara-saudara, saya bangga melihat kerelaan saudara untuk berkorban,”
JATINANGOR IKKELA 32.COM 11/8/2025 — Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung defile pasukan sebagai bagian dari rangkaian Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Landasan Suparlan, Komplek Pendidikan dan Pelatihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Minggu, 8 Agustus 2025. Defile ini menjadi penutup yang menampilkan kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan seluruh matra TNI, serta komponen pendukung pertahanan negara.
Sebelum defile dimulai, Presiden Prabowo terlebih dahulu menerima laporan resmi dari Komandan Defile. Setelah Presiden memberikan isyarat dimulainya prosesi, genderang semangat pun mulai bergema dari alunan drumben yang dimulai dari drumben Universitas Pertahanan, dilanjutkan SMA Taruna Nusantara, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, dan Akademi TNI.
Setelah itu, masuk rombongan pembawa lambang-lambang satuan melangkah tegap sambil menjunjung tinggi panji-panji kebanggaan masing-masing korps. Bendera dan simbol kehormatan itu berkibar gagah yang menjadi pengantar bagi barisan pasukan yang akan melintas di hadapan Kepala Negara.
Defile dimulai dengan derap langkah para taruna Akademi TNI yang penuh wibawa, diikuti oleh pasukan Yon Sniper Gabungan dan unit TNI Drone yang melangkah mantap. Selanjutnya, brigade Kopassus disusul brigade Marinir, brigade Kopasgat, serta brigade Kostrad yang melangkah gagah dan berbaris sempurna.
Rangkaian defile berlanjut dengan pasukan raider yang sigap, prajurit dari jajaran Kodam yang berwibawa, serta pasukan Koarmada RI yang menunjukkan kekuatan maritim. Di belakangnya, swabuang paksa, teritorial pembangunan, dan polisi militer gabungan melintas dengan ketertiban dan disiplin khas korps masing-masing.
Pasukan defile selanjutnya yang melintas di hadapan Presiden yakni barisan kadertih, komando cadangan, dan ditutup dengan formasi IPDN yang menampilkan kekompakan rapi para praja, serta barisan anak sekolah. Parade defile resmi ditutup dengan pertunjukkan drone dan atraksi udara lainnya.
Sepanjang jalannya defile saat pasukan melintas, Presiden Prabowo berdiri tegap di podium sembari memberikan penghormatan kepada setiap barisan yang melintas. Sorot mata Presiden mengikuti setiap langkah pasukan, seolah mengukir kebanggaan tersendiri atas dedikasi mereka dalam menjaga kedaulatan negara. Tepuk tangan hadirin turut mengiringi para pasukan yang tampil dengan penuh percaya diri.
Usai memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung rangkaian demonstrasi kemampuan prajurit TNI menampilkan keterampilan tempur darat, laut, dan udara yang memukau dengan menampilkan profesionalisme dan kesiapsiagaan pasukan Indonesia.
Suara deru mesin pesawat tempur memecah langit saat fly pass pembuka melintas dengan membentuk formasi rapi. Setelahnya di lapangan utama, para prajurit unjuk kebolehan dalam bela diri senjata tradisional dan pencak silat militer, serta dilanjutkan bela diri taktis antar kombatan yang memperlihatkan kekompakan gerakan, kecepatan, dan ketepatan serangan.
Atraksi berlanjut dengan operasi udara yang melibatkan air supply, penurunan jun kontainer BSR dan P Trike logistik. Para prajurit kemudian menampilkan aksi menembak berhadapan dengan koordinasi sempurna, sebelum berlanjut ke serbuan gedung oleh Satuan Gultor TNI. Operasi darat gabungan pun dipertontonkan yang memadukan manuver kendaraan tempur dan gerak cepat pasukan infanteri.
Dari udara, helikopter TNI juga menampilkan atraksi penurunan pasukan dan pelaksanaan water bombing, dan kemudian diikuti sling load untuk pengiriman logistik ke titik strategis. Tak kalah menegangkan, terjun payung dari pasukan Lanud berlangsung baik dan disusul serbuan bus oleh Gultor TNI yang dikawal kendaraan para trike.
Demonstrasi makin menarik saat para prajurit memasang rintangan seruko untuk simulasi pertempuran jarak dekat. Kendaraan mobil udara bergerak cepat melintasi arena, dilanjutkan serangan seruko yang berakhir dengan tembakan RPG ke sasaran. Suasana memuncak ketika dilakukan victory jump atau lompatan kemenangan.
Sebagai penutup demonstrasi kembali dipertunjukkan fly pass dilakukan dengan slosing dan free pass high speed yang menunjukkan kecepatan dan ketangguhan pesawat tempur TNI. Pada momen istimewa, perwakilan prajurit turut menyerahkan makanan bergizi gratis kepada Presiden dan Wakil Presiden, sebagai simbol komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan dan kesehatan nasional.
Sepanjang demonstrasi berlangsung, Presiden Prabowo tampak menikmati setiap atraksi yang disajikan dengan melemparkan senyum dan mengangguk memberikan apresiasi. Tepuk tangan dari Presiden turut menyertai aksi demonstrasi yang dijalankan oleh para prajurit TNI.
“Menjadi prajurit adalah suatu kehormatan tapi juga suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga melihat saudara-saudara, saya bangga melihat kerelaan saudara untuk berkorban,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa besar dan kaya. Namun demikian, menurutnya Indonesia memiliki sejarah panjang penjajahan dan penindasan. Oleh karena itu, Presiden berharap generasi prajurit muda tidak melupakan perjuangan para pendahulu.
“Prajurit-prajurit muda yang di depan saya tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah. Bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek-kakek kita, eyang-eyang kita, orang tua kita pernah dijajah, pernah diperbudak, pernah diperlakukan lebih rendah dari binatang. Jangan pernah lupa sejarahmu,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden kembali menekankan pentingnya kekuatan militer sebagai syarat mutlak kemerdekaan. “Tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentara yang kuat. Saya katakan sekali lagi, tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentara yang kuat,” ucapnya.
Untuk itu, Presiden Prabowo meresmikan sekaligus melantik enam Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) baru, 20 Komandan Brigade baru, serta 100 batalion teritorial pembangunan. Kepada para pejabat yang baru dilantik, Presiden mengingatkan bahwa seorang pemimpin pasukan harus selalu memimpin dari garis depan.
“Panglima TNI, Panglima Pasukan TNI, Komandan-Komandan Brigade, Komandan-Komandan Batalion memimpin dari depan. Memimpin di tengah-tengah pasukan, berada selalu di tempat yang paling berbahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis. Tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang. Pemimpin dari depan, pemimpin memberi contoh, pemimpin adalah prajurit yang paling baik,” lanjut Presiden.
Di samping itu, Presiden turut menitipkan pesan agar para perwira senantiasa menjaga dan membina pasukannya seperti keluarga sendiri. Presiden juga mengingatkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat.
“Kita lahir dari rakyat, kita adalah anak kandung rakyat, kita mengabdi untuk rakyat, kita membela rakyat, dan kita siap mati untuk rakyat kita, saudara-saudara sekalian. Itulah TNI,” tandasnya.
Jenderal TNI Tandyo Budi Revita resmi dilantik sebagai Wakil Panglima TNI. Dengan rekam jejak panjang di dunia militer, Tandyo diharapkan mampu memperkuat sinergi antar-matra dan mendukung pelaksanaan tugas TNI dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, Kepala Negara juga melantik tiga Kepala Badan di lingkungan Kementerian Pertahanan. Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng dipercaya memimpin Badan Logistik Pertahanan yang bertugas memastikan ketersediaan logistik secara tepat dan efisien untuk mendukung operasional pertahanan.
Laksdya TNI Supo Dwi Antara diangkat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan. Badan ini berperan memastikan kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) dan fasilitas pertahanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Letjen TNI Gabriel Lema dilantik sebagai Kepala Badan Cadangan Nasional. Badan ini memiliki mandat mengelola dan mengembangkan kekuatan komponen cadangan, serta penataan dan pembinaan bela negara dan keveteranan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelantikan ini mempertegas komitmen pemerintah dalam memperkuat organisasi pertahanan nasional dengan menempatkan perwira tinggi terbaik pada posisi strategis. Penempatan ini diharapkan mendorong peningkatan efektivitas, profesionalisme, dan sinergi di seluruh bidang pertahanan.
Dalam kesempatan itu Prabowo Mengnugrahi gelar Jenderal Kehormatan, Jenderal Kehormatan diberikan kepada 12 tokoh yang dinilai berjasa besar bagi pertahanan dan keamanan negara. Mereka adalah:
- Jenderal TNI (Hor) Yunus Yosfiah yang diterima oleh perwakilan keluarga;
- Jenderal TNI (Hor) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A.;
- Jenderal TNI (Hor) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc.;
- Jenderal (Hor) Agus Sutomo, S.E.;
- Alm. Jenderal TNI Purn. (Hor) Ali Sadikin yang diterima oleh putranya, Boy Sadikin;
- Letjen TNI (Hor) Valentinus Soehartono Soeratman;
- Marsdya TNI (Hor) Bambang Eko Suhariyanto;
- Letjen TNI (Hor) Chairawan K Nusyirwan;
- Letjen TNI (Hor) Musa Bangun;
- Letjen TNI (Hor) Glenny Kairupan, M.Sc.;
- Letjen TNI (Hor) Dr. Tony SB Hoesodo, S.IP, M.Sc.;12. Mayjen TNI (Hor) Taufik Hidayat.
Gelar Jenderal Kehormatan merupakan pengakuan negara atas pengabdian dan prestasi luar biasa dalam menjalankan tugas di bidang pertahanan dan keamanan. Penerimanya adalah tokoh yang dinilai telah memberikan kontribusi kepada negara dan berhasil dalam setiap penugasan operasi dalam karier militernya.
Selain itu, dalam upacara yang sama, Tanda Kehormatan Bintang Sakti disematkan kepada dua prajurit, yaitu:
- Letjen TNI (Purn) Muhammad Alfan Baharudin:
- Letda (Purn) Darius Bayani.
Bintang Sakti diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit yang menunjukkan keberanian, keperwiraan, dan jasa luar biasa dalam pertempuran atau operasi militer strategis baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Prosesi penganugerahan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo di hadapan pasukan upacara, pejabat tinggi negara, pimpinan TNI dan Polri, serta keluarga penerima.
Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer ini juga menjadi momentum penghormatan bagi jasa para prajurit yang telah berkontribusi besar bagi negara. Penganugerahan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menghargai dedikasi dan pengorbanan dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara melantik empat jabatan strategis TNI. Keempatnya adalah Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir, Marsdya TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat, dan Marsdya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional.
Selain itu, Presiden juga mengukuhkan sejumlah satuan di lingkungan TNI. “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini, Hari Minggu Tanggal 10 Agustus Tahun 2025, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia dengan ini meresmikan 6 Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, 3 Komando Daerah Angkatan Udara, 1 Komando Operasi Udara, 6 Grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, 1 Brigade Infanteri Marinir, 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalion Teritorial Pembangunan, 5 Batalion Infanteri Marinir, 5 Batalion Komando Korps Pasukan Gerak Cepat,” ujar Presiden Prabowo mengukuhkan sejumlah satuan di lingkungan TNI.
Pelantikan dan pengukuhan ini menjadi bagian dari upaya penguatan struktur dan kesiapan tempur TNI. Pembentukan satuan-satuan baru diharapkan memperkuat pertahanan negara di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah strategis dan perbatasan.
Dengan adanya pelantikan dan pengukuhan ini, TNI memperkuat jajarannya dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Kehadiran satuan-satuan tersebut diharapkan menjadi penopang utama kekuatan pertahanan negara di masa mendatang. (BCH*/)