Penguatan Komunikasi Presiden, Dari Hasan Nasbi ke Angga Raka Prabowo

Oleh : Irdam Imran

0 27

Depok IkkeLa32.com 17/9/2025 — Peralihan komunikasi presiden dari Hasan Nasbi ke Angga Raka Prabowo bukan sekadar pergantian figur, melainkan simbol pergeseran menuju profesionalisme komunikasi politik. Ini menandai langkah PCO yang berpolitik untuk menjadi PCO yang modern, strategis, dan berintegritas.

Alwi Dahlan pernah mengingatkan, “Komunikasi kepemimpinan bukan siapa yang bicara paling keras, tetapi siapa yang membangun kepercayaan antara kata dan perbuatan.” Relevansi pandangan ini jelas: komunikasi presiden kini dituntut bukan hanya mengelola citra, tetapi menjaga legitimasi moral di mata rakyat.

Menurut Astrid S. Sutanto, “Citra lahir dari tindakan nyata dan komunikasi yang jujur.” Pergeseran ke Angga Raka Prabowo menunjukkan kesadaran bahwa komunikasi harus berbasis data, analisis, dan konsistensi pesan—bukan sekadar respons spontan terhadap gejolak opini publik.

Francis Fukuyama menegaskan bahwa kekuatan negara modern bertumpu pada institusi yang kredibel. Profesionalisasi komunikasi politik memperkuat institusi tersebut, memastikan pesan negara disampaikan dengan transparansi dan disiplin.

Dalam tradisi sufistik, pepatah bijak mengatakan: “Kata-kata yang lahir dari hati akan sampai ke hati.” Ini pengingat bahwa penguatan komunikasi politik bukan sekadar seni berbicara, tetapi upaya membersihkan niat, mengedepankan pengabdian tulus, dan membangun jembatan kepercayaan antara pemimpin dan rakyat.

Di era arus informasi yang deras, penguatan komunikasi presiden menjadi fondasi penting bagi demokrasi yang sehat: politik yang mendengar, berbicara jujur, dan bertindak dengan keteladanan.
Mari kita sebagai warga turut menjaga kualitas percakapan publik ini—bukan dengan saling menuding, tetapi dengan kesadaran kritis, diskusi yang beradab, dan partisipasi aktif. Hanya dengan begitu, komunikasi politik dapat menjadi jalan untuk memperkuat persatuan, harapan, dan masa depan bangsa.

Penulis adalah :

Mantan Birokrat Parlemen Senayan 1992-2018
Alumni Sekolah Pasca Ilmu Politik Unas 2007
Aktivis Partai Ummat- Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.