Kementerian Kebudayaan Dukung Kolaborasi Majukan Literasi dan Kreativitas Di Kancah Global

JAKARTA (ikkela32.com): Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, secara resmi membuka
perhelatan kolaborasi besar dua festival literasi di Jakarta: Jakarta International Literary
Festival (JILF) x Jakarta Content Week (JakTent), pada Rabu malam, 27 November 2024 di
Taman Ismail Marzuki, Jakarta. JILF x JakTent akan berlangsung 27 November sampai 1
Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri
Kebudayaan menekankan pentingnya kedua festival ini sebagai ruang untuk membaca,
menerjemahkan, dan memperluas cakrawala literasi dan kreativitas dari tingkat lokal hingga
global.

“Jakarta International Literary Festival telah menjadi wadah pembahasan isu-isu sastra
mutakhir sejak pertama kali diselenggarakan pada 2019 dengan tema ‘Pagar,’ yang
menggambarkan batasan-batasan yang semakin lebur akibat globalisasi,” ungkap Menteri
Kebudayaan.

Ia melanjutkan, penyelenggaraan JILF pada 2022 dengan tema “Our City in Their World:
Citizenship, Urbanism, Globalism” menunjukkan kesinambungan dalam membahas
tantangan global. Bersamaan dengan itu, JakTent juga terus memperkuat ekosistem literasi
dan konten kreatif, memberikan kontribusi signifikan dalam memperkaya wawasan
masyarakat.

Tahun ini, kolaborasi JILF dan JakTent mengusung tema besar yang mencerminkan
tantangan dan harapan dunia saat ini. JakTent mengangkat tema “Shared Culture Shared
Future”, sementara JILF membawa tema “Facta: Words & Actions Aligned on Eco-Literature”.

“Tema-tema ini sangat relevan dengan kecemasan dan harapan masyarakat global hari ini,
sekaligus menunjukkan bagaimana literasi dan seni dapat mengakrabkan isu-isu tersebut
kepada publik melalui berbagai format seperti diskusi panel, workshop, pertunjukan, dan
pameran,” ujar Menteri Fadli.

Acara tahun ini menghadirkan penulis, penerbit, penerjemah, dan pelaku kreatif dari berbagai
negara, termasuk Palestina, Ukraina, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Iran, dan Jepang.

“Partisipasi internasional ini adalah bagian dari upaya mempromosikan kebudayaan
Indonesia ke dunia, sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan untuk mendukung
pengembangan literasi sebagai medium kebudayaan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari misi baru Kementerian Kebudayaan di bawah pemerintahan Presiden
Prabowo Subianto, kegiatan seperti ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat jejaring
internasional dan diplomasi budaya. “Melalui kebijakan yang memfasilitasi kreativitas,
memperluas jejaring internasional, dan meningkatkan literasi, kita bersama-sama dapat
menjadikan sastra dan literasi Indonesia sebagai tonggak peradaban dunia,” ujar Menteri
Kebudayaan.

Di akhir sambutannya, Menteri Fadli memberikan apresiasi kepada semua pihak yang
terlibat, termasuk Yayasan 17.000 Pulau Imaji, Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta,
Frankfurter Buchmesse, serta komunitas seni dan penerbit di Indonesia.
“Semoga kolaborasi ini terus menjadi momentum untuk memajukan literasi, kreativitas, dan
kebudayaan Indonesia di kancah global,” tutupnya.(rls/*)

Comments (0)
Add Comment