PWI Pusat Islah, Akhiri Konflik, Melegakan Semua Pihak

“Damai itu indah. Kedepankan persamaan, hindari perbedaan yang berlebihan. Konflik tidak ada manfaatnya, mari seluruh wartawan PWI bersatu. Siapapun yang terpilih nanti harus kita dukung tugasnya sampai selesai. Kedepannya, jangan ada lagi yang merasa paling hebat, sehingga sesukanya mengotak-atik aturan,”

Depok ikkeLa32.com -Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah mengucapkan syukur Alhamdulillah dengan berakhirnya konflik kepengurusan di PWI Pusat.

Konflik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menemukan jalan ke luar, setelah hampir satu tahun berlarut-larut dalam dua kepemimpinan Hendri Ch Bangun hasil kongres Bandung. Dan Zulmansyah hasil Kongres Luar Biasa (KLB)

Kedua pihak yang berkonflik tersebut dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi. Melalui negosiasi yang alot, dalam semangat persahabatan dan rekonsiliasi, Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama “Kesepakatan Jakarta” pada Jum’at malam 16/05 Mei kemarin

Melalui realese pers Dahlan Dahi mengatakan “Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” komentar Dahlan.

Sebelumnya Hendry dan Zulmansyah bertemu langsung, diskusi mengenai poin-poin krusial sudah dilakukan melalui telepon. Dahlan juga meminta masukan dari tokoh-tokoh senior PWI.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, di atas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya melalui proses rekonsiliasi. “Kami sepakat bahwa proses rekonsiliasi tersebut menjunjung tinggi semangat persahabatan, persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu, serta fokus ke masa depan,” demikian tertulis dalam Kesepakatan Jakarta.

Dokumen itu juga tegas menyebutkan, konflik akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 tahun ini. Jakarta disepakati sebagai tempat penyelenggaraan kongres.

Untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan, kedua pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang steering committee (OC) yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat orang anggota.

Steering Committee (SC) juga akan dibentuk bersama. Terdiri atas masing-masing seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang bidang persidangan, pendanaan, dan akomodasi.

Kedua pihak akan mengirimkan nama-nama pengurus OC dan SC. Hendry dan Zulmansyah juga menyepakati poin paling penting, yakni calon ketua umum.

“Seluruh anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PWI. Bila terdapat hambatan pencalonan karena masalah administratif atau hal lain yang muncul karena konflik PWI, maka hambatan itu akan ditiadakan/dihapuskan melalui mekanisme yang memungkinkan dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan persaudaraan sesuai prinsip-prinsip deklarasi ini,” demikian tertuang dalam Kesepakatan Jakarta.

Hendry dan Zulmansyah setuju untuk menyelesaikan beberapa topik yang belum disepakati secepatnya sebelum Kongres Persatuan digelar.

Ketua PWI Depok berujar “Damai itu indah. Kedepankan persamaan, hindari perbedaan yang berlebihan. Konflik tidak ada manfaatnya, mari seluruh wartawan PWI bersatu. Siapapun yang terpilih nanti harus kita dukung tugasnya sampai selesai. Kedepannya, jangan ada lagi yang merasa paling hebat, sehingga sesukanya mengotak-atik aturan,” pungkasnya (bch*/)

 

 

Comments (0)
Add Comment