Jakarta IkkeLa32.com 21/9/2025 — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menerima kunjungan Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta. Pertemuan ini membahas rencana peringatan Hari Jadi ke-495 Kabupaten Pamekasan sekaligus usulan revitalisasi berbagai situs budaya di wilayah tersebut.
Mengawali pertemuan, Bupati Kholilurrahman menyampaikan bahwa Kabupaten Pamekasan akan memperingati hari jadinya pada 3 November 2025 mendatang, menandai usia hampir lima abad sejak berdirinya pada tahun 1530. Ia menekankan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai titik tolak percepatan pembangunan di wilayah Pamekasan, yang menurutnya belum sepenuhnya merasakan dampak signifikan dari pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Suramadu.
“Kami ingin menjadikan hari jadi ini bukan hanya peringatan seremonial, tapi juga sebagai pemicu akselerasi pembangunan lintas sektor. Salah satunya adalah sektor kebudayaan yang menjadi identitas kami,” ujar Bupati Kholilurrahman. Sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi, Bupati Pamekasan mengundang Menteri Kebudayaan untuk hadir dalam rangkaian acara peringatan pada 3 November 2025 mendatang.
Peringatan hari jadi Kabupaten Pamekasan, lanjut Bupati, akan diwarnai dengan berbagai acara, antara lain malam budaya, apresiasi seni, dan festival musik daul, yang merupakan representasi khas ekspresi budaya kabupaten tersebut. Dalam pertemuan ini, Bupati Kholilurrahman juga menyampaikan tiga usulan utama kepada Kementerian Kebudayaan yang dinilai krusial bagi pelestarian dan penguatan identitas budaya di daerahnya.
Pertama, revitalisasi Makam Ronggosukowati, situs bersejarah yang merupakan makam raja pertama Pamekasan. Menurut Bupati Kholilurrahman, makam ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi generasi muda, di mana pelajar diajak berziarah sambil mengenal sejarah lokal secara langsung.
Usulan kedua adalah revitalisasi Makam Batu Ampar, salah satu situs ziarah paling penting dan dikenal di Kabupaten Pamekasan. Makam ini tidak hanya menjadi destinasi spiritual, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat. Sementara itu, usulan ketiga, yakni, penguatan Museum Pamekasan sebagai pusat edukasi dan pelestarian sejarah lokal.
Menbud Fadli Zon menyambut baik undangan tersebut dan menyatakan komitmen untuk mendukung penguatan warisan budaya di Pamekasan. Menanggapi usulan revitalisasi makam dan museum, Menbud Fadli juga memberikan arahan agar Pemerintah Kabupaten Pamekasan segera membentuk Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sebagai langkah awal yang strategis untuk penetapan dan perlindungan situs budaya.
“TACB adalah elemen penting dalam proses pengusulan dan penetapan cagar budaya, sekaligus menjamin kajian-kajian dilakukan secara profesional oleh tenaga ahli bersertifikat,” tambahnya. Menbud Fadli juga menyinggung pentingnya sertifikasi kompetensi bagi para ahli budaya melalui LSP-P2 yang dimiliki kementerian. “Kalau TACB sudah terbentuk, mereka bisa mulai mengkaji dan menilai objek-objek bersejarah di Pamekasan secara sistematis. Sertifikasi kompetensi juga bisa kami fasilitasi,” terang Menbud Fadli.
Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan, di antaranya Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan, B.R.A Putri Woelan Sari Dewi; dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Wawan Yogaswara.
Pertemuan ini menjadi simbol penting kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga serta memajukan kebudayaan sebagai pilar pembangunan bangsa. Menbud Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan siap bersinergi dalam mewujudkan revitalisasi kebudayaan Pamekasan sebagai bagian dari wajah besar budaya nasional. [den*/]