Beda era Jokowi, Diaspora Bangga Presiden Prabowo Akan Berpidato Ketiga di Sidang PBB

Selama era Presiden Joko Widodo, forum ini lebih sering diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jokowi sendiri pernah tercatat hadir secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.

New York IkkeLa32.com 22/9/2025 — Suasana hangat menyelimuti area depan salah satu hotel di Kota New York pada Sabtu, 20 September 2025, ketika Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba untuk memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Amerika Serikat. Para diaspora Indonesia tampak berkumpul, berdiri berjajar di sepanjang jalan sekitar hotel, membawa semangat untuk menyambut langsung kehadiran Kepala Negara.

Begitu mobil kepresidenan tiba, Presiden Prabowo turun dan langsung menghampiri barisan warga. Kepala Negara menyalami dan menyapa dengan senyum hangat. Suasana pun meriah dengan riuh tepuk tangan dan seruan semangat dari para diaspora.

“Indonesia..Indonesia..Indonesia,” seru para diaspora dengan semangat.

Momen spesial juga terlihat di depan pintu hotel. Dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, tampil dengan pakaian adat nusantara. Keduanya menyerahkan karangan bunga kepada Presiden Prabowo yang menerimanya dengan penuh kehangatan, sembari mencium kepala mereka.

Selain warga diaspora, sejumlah pejabat juga menyambut langsung kedatangan Presiden Prabowo. Hadir diantaranya sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hingga Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.

Bagi diaspora yang hadir, momen menyambut Presiden Prabowo di negeri seberang bukan sekadar acara seremonial, melainkan kebanggaan sekaligus pengingat akan tanah air. Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, mengaku kedatangan Presiden Prabowo kali ini terasa istimewa.

“Yang pertama tentunya saya merasa bangga Presiden kita selama kurang lebih 10 tahun terakhir akhirnya bisa berkunjung ke New York dan menyampaikan aspirasi warga Indonesia secara general. Yang kedua adalah saya berharap semoga ajang ini menjadi momen bukan hanya sekedar partisipasi, tapi juga bisa menjadikan wadah aspirasi bagi diaspora-diaspora yang ada di Amerika Serikat,” ujarnya.

Sementara itu, Dimas, mahasiswa New York University menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Menurut Dimas, kesempatan Indonesia berbicara di forum dunia adalah hal yang membanggakan.

“Bangga sih, karena kan denger-denger juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Felice Nathania Pudya, mahasiswa Columbia University yang menyebut kehadiran Presiden Prabowo di SMU ke-80 PBB sebagai sebuah kehormatan besar bagi Indonesia. Ia menambahkan, posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB patut dibanggakan.

“Dari mahasiswa, kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Pak Prabowo di New York. Dan kami juga menantikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Dan kami selalu mendukung apa pun yang dapat memajukan Indonesia,” ucap Felice.

Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025, pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB. Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya mengatakan Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat.

“Presiden akan menyampaikan pidato di urutan ketiga,” kata Teddy dalam keterangannya di Instagram Sekretariat Kabinet@sekretariat.kabinet, Senin, 22 September 2025.

Teddy mengatakan Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif.

Tri Tharyat, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri menjelaskan seharusnya Indonesia mendapat giliran pertama berdasarkan undian. Namun, urutan tetap mengikuti tradisi PBB sejak berdiri, yakni Brasil di posisi pertama dan Amerika Serikat pada urutan kedua.

Kementerian Luar Negeri menyebut sejumlah isu global akan menjadi sorotan dalam pidato Prabowo. “Tentunya dinamika global saat ini, termasuk barusan saja ada serangan terhadap satu negara berdaulat, yaitu di Qatar. Pasti juga isu Palestina akan dibawa,” kata Tri dalam media briefing di Kantor Kemlu, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.

Selain isu Timur Tengah, Prabowo akan membawa visi Asta Cita yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri. Ia menambahkan Prabowo akan menekankan dorongan peranan yang lebih penting bagi negara-negara global south.

Namun, menurut Tri, prioritas pembahasan Prabowo belum bisa diungkap seluruhnya sebelum penyampaian resmi. “Kita tunggu pada saat peluncuran, tapi yang sangat menonjol akan kami angkat,” ujarnya.

Prabowo mendapat alokasi waktu 15 menit sesuai aturan sidang. Kehadirannya menandai kembalinya Presiden Indonesia di forum PBB setelah satu dekade absen.

Selama era Presiden Joko Widodo, forum ini lebih sering diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jokowi sendiri pernah tercatat hadir secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19. [bch*/setpres]

Comments (0)
Add Comment