Menteri Kebudayaan RI Hadiri Kuliah Umum di Universidade Nacional Timor Lorosa’e

Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia – Timor Leste melalui Diplomasi Budaya

Dili Timor-Leste IkkeLa32.com (8/10/2025) — Dalam momentum peringatan 23 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Timor-Leste, sekaligus sebagai upaya memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor-Leste. Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan tersebut, Menbud Fadli berkesempatan menyampaikan kuliah umum di Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL), Dili, bertajuk “Merajut Hubungan Bilateral Indonesia – Timor-Leste melalui Diplomasi Budaya.”

Dalam sambutannya, Menbud Fadli menyampaikan bahwa Indonesia dan Timor-Leste memiliki kedekatan yang lebih dari sekadar letak geografis. Kedua bangsa, menurutnya, terikat oleh sejarah, bahasa, dan nilai-nilai kultural yang sama.

“Indonesia dan Timor-Leste tidak hanya bertetangga secara geografis, tetapi juga bersaudara secara historis dan kultural, terikat oleh sejarah, tradisi, bahasa, serta nilai-nilai yang sama. Dari ritual adat hingga seni dan tenun ikat, kita berbagi akar budaya yang memperkuat jalinan kebersamaan,” ujarnya.

Menbud Fadli menegaskan bahwa people-to-people connections menjadi fondasi utama dalam memperkuat hubungan bilateral, khususnya melalui jembatan budaya.

Ia menilai budaya bukan hanya cerminan masa lalu, tetapi kekuatan dinamis yang membentuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. “Budaya adalah soft power yang efektif untuk membangun saling pengertian antarbangsa. Melalui pertukaran budaya dan dialog lintas negara, kita membuka jalan menuju dunia yang lebih damai dan inklusif,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Menbud Fadli juga menyoroti langkah konkret diplomasi budaya Indonesia melalui aktivasi Pusat Budaya Indonesia di Timor-Leste, yang baru diresmikan sehari sebelumnya. Pusat Budaya ini menjadi ruang bersama untuk mengenal, memahami, dan merayakan kebersamaan melalui berbagai kegiatan, seperti pemutaran film, lokakarya gastronomi, sastra, dan wastra Indonesia. “Saya berharap Rumah Budaya Indonesia menjadi pusat belajar dan berkarya bagi diaspora Indonesia, seniman, dan budayawan kedua negara, serta ruang dialog yang memperdalam persahabatan,” ungkapnya.

Selain itu, Menbud Fadli turut mengumumkan rencana aktivasi Museum Persahabatan TimorLeste–Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum ini akan menempati bangunan yang dahulu dikenal sebagai Anjungan Timor Timur dan diharapkan menjadi simbol persahabatan kedua bangsa. “Museum ini akan menjadi ruang hidup yang tidak hanya merekam sejarah, tetapi juga merayakan kekayaan budaya kedua negara melalui wastra, musik, dan tari,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menbud Fadli menyoroti kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia yang luar biasa, dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis, 718 bahasa daerah, serta ribuan warisan budaya takbenda dan cagar budaya nasional. Menurutnya, kekayaan tersebut menjadi modal besar dalam memperkuat diplomasi budaya dan memperkaya peradaban dunia.

Dalam konteks kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa pembentukan Kementerian Kebudayaan menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia. “Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan, Indonesia memiliki kementerian yang khusus mengemban tanggung jawab untuk melestarikan, mengembangkan, memanfaatkan, dan memperkuat diplomasi budaya bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Menbud Fadli memaparkan berbagai potensi kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Timor-Leste di masa mendatang, antara lain pertukaran seniman dan residensi bersama, festival budaya dan film bilateral, pelatihan teater, kuratorial, dan digitalisasi budaya, peningkatan kerja sama bahasa dan sastra, kolaborasi tenun tradisional, dan produksi film dan dokumenter bersama.

Ia juga menyinggung pesatnya perkembangan industri film Indonesia sebagai salah satu bentuk kemajuan budaya nasional yang dapat menjadi bidang kolaborasi baru. Hingga September 2025, tercatat hampir 60 juta penonton bioskop, dan film lokal menguasai 70% pasar box office nasional.

Turut hadir dalam kuliah umum ini, di antaranya Duta Besar RI untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik; Atase Pendidikan dan Kebudayaan Timor-Leste, Tasrifin Tahara; Rektor UNTL, João Soares Martins; Wakil Rektor bid. Akademik, Samuel Venancio Freitas; Wakil Rektor bid. Administrasi dan Keuangan, Helio Xavier Mauquei; Wakil Rektor bid. PosGraduate & Research, Afonso de Almeida; Wakil Rektor bid. Kemahasiswaan, Ligia Tomas Correira; Director Human Rights Center, Armindo Maia; dan Dean of Faculty Of Social dan Political Sciences, Alarico da Costa Ximenes.

Hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan pada kuliah umum ini, antara lain Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyithoh Annisa Ramadhani Alkatiri; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; dan Direktur Promosi Kebudayaan, Undri.

Menutup kuliah umum, Menbud Fadli berharap agar kegiatan tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Timor-Leste.

“Melalui inisiatif seperti Pusat Budaya Indonesia yang dibangun di Timor Leste dan nantinya Museum Persahabatan Timor Leste Indonesia di TMII, kita dapat membuka lebih banyak ruang dialog, pertukaran ide, serta kolaborasi antar masyarakat dan pelaku budaya kedua negara.

Dengan semangat saling menghargai dan membangun bersama, saya yakin diplomasi budaya akan terus menjadi jembatan yang mempererat hubungan Indonesia dan Timor-Leste, sekarang dan di masa depan,” pungkasnya. (den*/)

Comments (0)
Add Comment